Lebih Manis Setelah Istirahat

Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh. Keluaran 20:11

Nilai waktu telah membubung tinggi. Nilai dari komoditas apa pun bergantung pada kelangkaannya. Dan waktu yang dahulu melimpah sekarang akan menjadi milik penawar tertinggi…. Ketika saya berusia sepuluh tahun, ibu saya mendaftarkan saya untuk kursus piano….Menghabiskan tiga puluh menit setiap sore tertambat pada sebuah kursi piano adalah suatu siksaan…. Meskipun demikian, saya belajar untuk menikmati beberapa musik. Saya menekan staccato. Saya memukul dengan keras crescendo…. Tapi ada satu instruksi dalam musik yang tidak pernah bisa saya taati untuk memuaskan guru saya. Istirahat. Perintah untuk tidak melakukan apa pun. Sungguh tidak masuk akal. Mengapa duduk di depan piano dan berhenti sejenak ketika Anda bisa menekan tuts? “Karena,” guru saya menjelaskan dengan sabar, “musik selalu lebih manis setelah istirahat.”

Itu tidak masuk akal bagi saya pada usia sepuluh tahun. Tetapi sekarang beberapa dekade kemudian, kata-kata itu terngiang-ngiang dengan hikmat—hikmat ilahi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Main Menu