Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. 1 tesaloniKa 5:16-18
Ucapan Syukur Selalu Menjadi Pilihan Bila Anda melihat cukup lama, Anda akan menemukan sesuatu yang membuat Anda mengeluh. Jadi, berhentilah melihat! Alihkan pandangan Anda dari rumput liar. Arahkan pandangan Anda kepada kasih karunia Allah. Dan …
Hitunglah pemberian Allah. Hitunglah berkat Anda. Daftarkan kebaikan-Nya. Kumpulkan alasan untuk bersyukur dan bersyukurlah. “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (1 Tesalonika 5:16-18).
Cermatilah istilah-istilah itu. Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal. Petiklah pelajaran dari Sidney Connell. Ketika sepeda barunya dicuri, ia menelepon ayahnya memberitahukan kabar buruk itu. Ayahnya mengira anak perempuannya bersedih. Tetapi Sidney tidak menangis. Ia merasa tersanjung. “Ayah,” katanya menyombong, “di antara semua sepeda yang bisa dicuri, orang itu memilih mencuri sepeda saya.”
Mengucap syukur selalu menjadi pilihan. Matthew Henry memilih untuk selalu bersyukur. Ketika sarjana kenamaan itu didatangi oleh perampok yang merampas dompetnya, di buku hariannya ia menulis: “Biarlah saya mengucap syukur. Pertama, karena saya tidak pernah dirampok sebelumnya; kedua, karena walaupun mereka mengambil dompet saya, mereka tidak mengambil nyawa mereka mengambil semua milik saya, itu tidaklah seberapa; dan, ke- empat, karena sayalah yang dirampok, bukan saya yang merampok.”
Jadikan syukur sebagai emosi pilihan Anda, maka Anda akan mendapati diri Anda bersyukur atas setiap masalah dalam hidup Anda.