Tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan. mazmuR 102:28
Dikasihi oleh Allah yang Kekal
Kehidupan itu … seperti gudang waktu: ada berbagai macam waktu, mulai dari detik, menit, jam, hari, bulan, dan seterusnya, seperti uang receh di saku. Saku Anda mungkin penuh berisi dasawarsa, sedangkan saku saya mungkin berisi beberapa tahun saja, tetapi setiap orang mempunyai jumlah waktu yang pasti.
Setiap orang, kecuali Allah. Ada banyak perkataan Yesus yang sulit di mengerti, tetapi mari kita mencermati salah satunya yang cukup terkenal. “Sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” (Yohanes 8:58).
Alkitab menyiarkan sifat Allah ini dengan gema yang agung. Allah sudah ada “dari kekal” (Mazmur 93:2) dan Ia “Raja yang kekal” (Yeremia 10:10) … Lebih mudah Anda mengukur kadar garam di laut daripada mengukur keberadaan Allah karena “jumlah tahun-Nya tidak dapat diselidiki” (Ayub 36:26).
Pohon berasal dari benih. Kain dibuat di pabrik. Bayi dilahirkan dari rahim ibunya. Allah … dari mana?
Tidak dari mana pun. Bahkan Allah tidak menciptakan Allah. “Juga seterusnya Aku tetap Dia” (Yesaya 43:13).
Ia kekal. Ia tidak mempunyai silsilah, Ia tidak mengalami pertum- buhan. Dunia-Nya hanya satu waktu, atau lebih tepatnya, tanpa waktu. Ia tidak melihat sejarah sebagai waktu yang berjalan abad demi abad, tetapi seperti melihat sebuah foto. Ia memotret hidup Anda, seluruh hidup Anda, dalam sebuah foto. Ia melihat kelahiran dan penguburan dalam satu lembar foto. Ia mengetahui awal dan akhir Anda karena Ia tidak mempunyainya.