Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami. Yesaya 64:8
[Allah] menghendaki kita menjadi seperti Yesus. Bukankah itu merupakan kabar baik? Anda tidak mandek dengan kepribadian saat ini. Anda tidak dituduh sebagai orang yang galak. Anda bisa berubah. Bahkan jika Anda telah khawatir setiap hari di hidup Anda, Anda tidak perlu mengkhawatirkan seluruh hidup Anda. Lalu, bagaimana jika Anda lahir sebagai orang yang fanatik? Anda tidak perlu mati sebagai orang yang fanatik. Darimana kita mendapatkan pemikiran bahwa kita tidak bisa berubah?
Darimana datang pernyataan-pernyataan seperti, “Memang sudah sifat saya suka khawatir” atau, “Saya akan selalu menjadi orang yang pesimis. Memang saya seperti itu”…Siapa yang bilang? Apa kita mau membuat pernyataan-pernyataan yang serupa tentang tubuh kita? Memang sudah sifat saya memiliki kaki yang patah.” Saya tidak bisa melakukan apa pun terhadapnya.” Tentu saja tidak. Jika tubuh kita tidak berfungsi dengan baik, kita mencari pertolongan. Tidakkah kita seharusnya melakukan yang sama dengan hati kita? Tidakkah kita seharusnya mencari pertolongan untuk sikap-sikap kita yang tidak menyenangkan? Tidak bisakah kita meminta pengobatan untuk semburan kata-kata marah kita yang egois? Tentu saja kita bisa. Yesus bisa mengubah hati kita. Ia menginginkan kita untuk memiliki hati seperti hati-Nya. J