IMAN
TANPA IMAN TIDAK MUNGKIN ORANG BERKENAN KEPADA-KU. Ini mungkin terdengar jelas, tapi sebenarnya ada banyak orang yang berusaha mendekati-Ku tanpa benar-benar percaya Aku ada. Beberapa orang hanya ingin merasa aman, jadi mereka berdoa sekadarnya kepada-Ku—kalau-kalau Aku benar-benar ada dan suatu hari menjadi Hakim mereka. Beberapa orang lainnya berseru kepada-Ku pada waktu kesesakan berat dan kemudian melupakan Aku ketika krisis itu sudah selesai. Ini bukanlah iman sejati, dan itu tidak memperkenan Aku sama sekali. Iman yang memperkenan Aku jauh lebih berbobot: iman melihat kenyataan dari apa yang tidak disingkapkan kepada panca indera. Aku senang memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Aku. Aku tidak mengharapkan kesempurnaan dalam penca- rianmu akan Aku, karena Aku ingat bahwa kau ini debu. Namun, Aku bersukacita ketika kau mencari-Ku dengan tekun setiap hari. Ini sangat memperkenan Aku, dan Aku memberi upah kepadamu dengan banyak cara: Aku menambahkan kerinduanmu untuk mengenal-Ku lebih intim lagi. Aku perlahan-lahan mengubah keinginan hatimu sehingga mereka semakin selaras dengan isi hati-Ku. Ketika kau sedang melewati masa-masa sulit, Aku mencurahkan kepadamu kasih yang lembut dan melimpah. Ketika kau membuka hatimu untuk menerima aliran kasih ini, kau sedang memperkenan Aku.
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. Ibrani 11:6