Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Filipi 4:4
Ingatlah Siapa yang Berkuasa
Penjaga pretorium adalah satu divisi pilihan dari angkatan darat kerajaan. Mereka menerima bayaran dua kali lipat dan keuntungan tambahan. Mereka adalah yang terbaik. Dan, dalam kedaulatan Allah, yang terbaik dari tentara kaisar adalah juga yang terbaik dari tentara Allah. Berapa banyak waktu berlalu sebelum Paulus menyadari apa yang terjadi? Berapa lama sebelum Paulus melihat pada belenggu, melihat pada lulusan terbaik West Point, dan kemudian tersenyum ke arah langit? Hmmm. Pendengar yang terpaksa mendengarkan. Ia menyorongkan tubuhnya ke dekat tentara itu. “Punya waktu sebentar untuk mengobrol?” Atau “Maukah Anda membaca ulang surat yang baru saja saya tulis?” atau “Bolehkan saya menceritakan kepada Anda tentang seorang tukang kayu Yahudi yang saya kenal?”
Perkataannya mengenai sasaran. Bacalah ucapan salam dalam surat Filipi: “Salam kepadamu dari segala orang kudus, khususnya dari mereka yang di istana Kaisar” (4:22).
Orang itu mungkin dibelenggu, tetapi berita yang dibawanya tidak. Penjara menjadi mimbar bagi Paulus, dan itu tidak menjadi masalah baginya. Setiap metode sah-sah saja digunakan asalkan Kristus di- beritakan.
Paulus dapat menulis dari penjara yang dingin itu, “Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita” (1:18).
Ia ditangkap dengan tidak adil. Ia diperlakukan dengan buruk. Masa depannya tidak jelas. Namun ia mempunyai sukacita yang tidak terbelenggu. Menabrak tepi arena, namun masih tetap bertanding. Bagaimana caranya? Kita dapat merangkumnya dengan satu kata. Meringkas semua jawaban dengan satu kata kerja. Menyaring semua penjelasan menjadi satu keputusan. Apakah kata, kata kerja, dan keputusan itu? Percaya.