Perjalanan Singkat Kehidupan
Hari-hari kami di bumi seperti sebuah bayangan. 1 Tawarikh 29:15 (NIV)
Ia yang “hidup selamanya” telah menempatkan diri-Nya sendiri sebagai kepala dari sekumpulan peziarah yang berkata, “Berapa lama lagi, ya TUHAN?” (Mazmur 89:46). “Berapa lama saya harus menanggung penyakit ini?” “Berapa lama saya harus bertahan dengan pasangan saya?” “Berapa lama saya harus bertahan dengan gaji sebesar ini?” Apakah Anda benar-benar ingin Allah menjawabnya? Ia bisa, Anda tahu itu. Ia bisa menjawab dalam istilah sekarang ini dengan tambahan waktu yang kita tahu. “Dua tahun lagi sakitnya.” “Bertahan seumur hidupmu dalam pernikahan itu.” “Sepuluh tahun lagi untuk tagihan- tagihan itu.”
Tapi Ia jarang melakukan itu. Ia biasanya memilih untuk mengukur waktu sekarang ini untuk waktu nanti. Dan ketika Anda memban- dingkan kehidupan ini dengan kehidupan itu, kehidupan ini tidaklah panjang.