Siapakah Saudaraku?
“Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku?”… Yesus berkata kepadanya: “…tujuh puluh kali tujuh kali. Matius 18:21-22
Saya melihat bahwa Allah memberikan lebih banyak kasih karunia daripada yang pernah kita bayangkan. Kita dapat melakukan hal yang sama. Saya tidak sedang mengurangi kebenaran atau mengkompromikan injil. Tetapi jika seorang teman dengan hati yang tulus memanggil Allah dengan sebutan Bapa, tidak bisakah saya memanggil orang yang sama itu Saudara? Jika Allah tidak membuat doktrin kesempurnaan sebagai suatu persyaratan bagi keanggotaan keluarga? Haruskah saya melakukannya?
Dan jika kita tidak pernah setuju, bisakah kita setuju untuk tidak setuju? Jika Allah dapat menoleransi kesalahan-kesalahan saya, bisakah saya menoleransi kesalahan-kesalahan orang lain?…Jika Allah mengizinkan saya, dengan segala kelemahan dan kegagalan saya, untuk memanggil Dia Bapa, tidakkah saya seharusnya memberikan kasih karunia yang sama kepada orang lain?