Yesus yang Terjangkau
Dia mengingat kita ketika kita dalam kesusahan. Kasih-Nya untuk selama-lamanya. Mazmur 136:23 (NCV)
Allah memilih untuk menyingkapkan diri-Nya melalui tubuh manusia.
Lidah yang membangkitkan orang yang mati adalah lidah seorang manusia. Tangan yang menyentuh orang yang sakit kusta, memiliki kotoran di kuku-kukunya. Kaki yang di atasnya seorang wanita menangis, kasar dan berdebu. Dan airmatanya…oh jangan lewatkan airmata itu…mereka berasal dari hati yang sama hancurnya seperti hati Anda atau saya.
Jadi, orang-orang datang kepada Dia. Oh, betapa banyaknya orang yang datang kepada Dia! Mereka datang di malam hari; mereka men- jamah Dia saat Dia berjalan menyusuri jalan. Mereka mengikuti Dia di danau itu; mereka mengundang Dia ke rumah mereka dan membawa anak-anak mereka duduk di bawah kaki-Nya. Mengapa? Karena Ia menolak untuk menjadi sebuah patung di katedral atau seorang imam di mimbar yang ditinggikan. Sebagai gantinya, Ia memilih untuk menjadi Yesus yang dapat disentuh, didekati, dijangkau.