KASIH KARUNIA
AKU MENGERTI DIRIMU DALAM SEGALA KERUMITANMU: AKU MENGERTI DIRIMU DENGAN KEAKURATAN MUTLAK; TIDAK ADA RINCIAN HIDUPMU YANG TERSEMBUNYI DARI- KU. Namun kau tidak perlu takut akan kesadaran intim-Ku, karena Aku memandangmu dari mata kasih karunia. Jika Aku memandangmu dari mata hukum dan bukan mata kasih karunia, itu akan menakutkan bagimu. Sayangnya, kau seringkali memandang dirimu dengan cara itu: secara legalistik menilai betapa baiknya penampilanmu. Ketika kau memikirkannya, kau menyadari betapa bodohnya itu, karena penampilanmu tidak akan pernah cukup untuk memenuhi standar-Ku yang kudus.
Daripada berfokus pada penampilanmu, datanglah kepada-Ku dan terimalah kasih-Ku yang tak pernah habis-habisnya. Kau dibuat gelisah dengan takut gagal, tapi kasih-Ku untukmu tidak akan pernah gagal. Inilah yang Kulihat ketika Aku memandangmu melalui mata kasih karunia: kau adalah anak raja, karena Aku telah memakaikanmu kebenaran Kerajaan. Kau bercahaya, khususnya ketika kau sedang memandang-Ku. Kau terlihat indah karena kau mencerminkan kemuliaan-Ku kembali kepada-Ku. Bahkan, kau bersuka akan Aku sedemikian rupa sehingga Aku bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai! Karena Aku tidak terbatas, Aku dapat melihatmu secara bersamaan sebagai kau yang sekarang dan sebagai kau yang akan ada di surga. Pemandangan masa kini membantu-Ku bekerja denganmu pada hal-hal yang perlu diubah. Pemandangan surgawi memampukan-Ku untuk mengasihimu dengan kasih yang sempurna dan kekal. Cara terbaik untuk melihat melalui mata kasih karunia adalah dengan melihat melalui lensa kasih-Ku yang tak pernah habis-habisnya. Ketika kau bertekun dalam praktik ini, kau akan perlahan-lahan mendapati bahwa lebih mudah untuk memberikan kasih karunia baik kepada dirimu sendiri maupun orang lain.
Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu. Mazmur 36:8