Perjanjian Damai Kasih

Perjanjian Damai Kasih

Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang. 1 Tesalonika 5:15

Yesus menggambarkan kepada para pengikut-Nya untuk apa Ia datang. Ia datang untuk membangun sebuah hubungan dengan orang-orang. Ia datang untuk membuang rasa permusuhan, membuang perselisihan, membuang pengasingan diri, yang ada di antara Allah dan manusia. Sekali Ia menjembatani itu, sekali Ia mengatasi itu, Ia berkata, “Aku akan menyebut kamu sahabat.”

Dalam memperbaiki sebuah hubungan, penting untuk menyadari bahwa tidak ada persahabatan yang sempurna, tidak ada hubungan yang sempurna, tidak ada orang yang sempurna. Dengan ketetapan hati bahwa Anda akan membuat sebuah hubungan berhasil, Anda bisa mengembangkan perjanjian damai kasih dan toleransi dan keharmonisan untuk mengubah sebuah situasi yang sulit menjadi sesuatu yang indah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Main Menu