Keluar dari Kursi Penghakiman
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi. Matius 7:2
Kita menghakimi seorang pria yang tersandung pagi ini, tapi kita tidak melihat serangan-serangan yang ia terima kemarin. Kita menghakimi seorang wanita yang timpang jalannya, tapi tidak bisa melihat paku di sepatunya. Kita mencemooh ketakutan di mata mereka, tapi tidak tahu berapa banyak batu yang mereka telah hindari atau anak panah yang telah mereka elakkan. Apakah mereka terlalu keras? Mungkin mereka takut diabaikan lagi. Apakah mereka terlalu takut? Mungkin mereka takut gagal lagi. Terlalu lambat? Mungkin mereka jatuh terakhir kali mereka terburu- buru. Anda tidak tahu. Hanya pribadi yang telah mengikuti langkahlangkah kemarin yang bisa menjadi hakim mereka.
Bukan hanya kita tidak tahu tentang kemarin, kita juga tidak tahu tentang hari esok. Apakah kita berani menilai sebuah buku sementara bab-babnya belum ditulis? Haruskah kita menyampaikan suatu putusan tentang sebuah lukisan sementara sang seniman masih memegang kuasnya? Bagaimana Anda bisa menolak satu jiwa sebelum pekerjaan Allah selesai? “Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus” (Filipi 1:6).