Aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. 1 KoRintus 9:19
“Ikutlah Aku”
Apakah Kristus masih memakai orang-orang sederhana seperti kita untuk mengubah dunia? Edith akan menjawab ya. Edith Hayes adalah seorang perempuan berusia 80 tahun yang masih sigap dengan rambut putih yang mulai menipis, tubuh kurus tetapi kuat setinggi 150 cm, dan belas kasihan yang menyala-nyala terhadap para pasien penderita kanker. Saya baru saja lulus dari seminari pada tahun 1979 dan sedang duduk di kantor yang penuh dengan buku-buku ketika ia masuk dan memperkenalkan diri: “Nama saya Edith, dan saya dapat menolong para pasien penderita kanker.” Ia mengulurkan tangan. Saya menawarkan kursi. Dengan sopan ia menolaknya. “Terlalu sibuk. Anda akan bertemu tim saya di gereja ini setiap Selasa pagi. Anda akan diterima dengan tangan terbuka bila datang ke sini, tetapi kami akan mengajak Anda bekerja.” Edith menyewa sebuah apartemen di jalan kecil, hidup dari uang pensiun mendiang suaminya, memakai kacamata, dan menghindari pujian. Allah tidak memanggil orang yang memenuhi syarat. Ia memper- lengkapi orang yang dipanggil-Nya supaya memenuhi syarat. Jangan biarkan iblis menipu Anda. Ia akan mencoba mengatakan sebaliknya. Ia akan mengatakan bahwa Allah menuntut IQ yang tinggi atau uang masuk. Bahwa Allah mempekerjakan hanya orang-orang yang ahli, pemerintah, dan orang yang berkepribadian kuat. Bila iblis membisikkan kebohongan seperti itu, tolak dia dengan kebenaran. Sebelum Yesus datang, murid-murid itu adalah kuli truk, pelatih bola, dan tangan mereka kasar, tidak ada bukti bahwa Yesus memilih mereka karena mereka lebih pintar. Satu-satunya yang mereka punya adalah kesediaan untuk melangkah ketika Yesus berkata, “Ikutlah Aku