DALAM HADIRAT-KU KAU MEMILIKI PERKENANAN KEKAL. Kau sering menghakimi dirimu sendiri berdasarkan apa yang kau lihat di cermin, meskipun kau tahu betapa tidak tetap dan dangkalnya gambar yang terus berubah itu. Kau cenderung diperbudak dengan melihat dirimu sendiri melalui mata orang lain, mengevaluasi penampilan dirimu dengan keras dan hampir selalu merasa tidak senang dengan sesuatu yang telah kau katakan atau lakukan.
“Diperbudak” adalah kata yang tepat. Kau memang adalah seorang budak ketika kau berusaha mengukur dirimu melalui sudut pandang apa pun kecuali sudut pandang-Ku. Mengevaluasi keberhargaanmu berdasarkan penampilanmu, bagi dirimu atau orang lain, selalu meru- pakan sebuah perangkap. Seakan-akan kau sedang mengayak pasir untuk mencari emas—hanya melihat butiran pasir yang jatuh melewati saringan, sementara mengabaikan bongkahan-bongkahan berharga yang tersisa. Emas melambangkan bagian kekal darimu: jiwamu. Itu tidak kelihatan oleh semua orang kecuali oleh-Ku, Pribadi yang berencana untuk menghabiskan kekekalan bersamamu. Meskipun tidak kelihatan, jiwa yang sehat sebenarnya dapat meningkatkan penampilan- mu. Ketika kau beristirahat dalam kepastian Kasih-Ku yang tak pernah habis-habisnya, wajahmu bersinar dengan sukacita Hadirat-Ku.
Penerimaan-Ku akan kau tidak terbatas karena itu akan terus berlangsung selamanya. Itu didasarkan sepenuhnya oleh kebenaran-Ku yang adalah milikmu selama-lamanya. Ketika kau melihat ke cermin, berusahalah melihat dirimu sebagaimana adanya—ada dalam kebenaran yang sempurna, dihiasi dalam perkenanan yang bercahaya.
Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami. Mazmur 90:14